Cari Blog Ini

Senin, 01 Juli 2019

Garam

CARA MEMBUAT GARAM AIR LAUT DI INDONESIA

Sampai pada tahun 2011 teknologi pembuatan garam di Indonesia sebagaian besar dilakukan melalui metode evaporasi (penguapan) air laut yang dialirkan pada media tanah bentuk petak petak dengan pola tertentu sampai terbentuk kristal kristal garam. Metode ini banyak diterapkan di kawasan madura dan pesisir utara pula jawa.

 


Garam yang dimaksud disini adalah Natrium Clorida atau Sodium Clorida dengan rumus kimia NaCl, dan juga sering disebut garam dapur atau garam masak. Pembuatannya dilakukan menggunakan bahan baku air laut. Kandungan garam pada air laut rata-rata sebanyak 3,5% atau setara dengan 35gram garam dari 1 liter air laut. Atau dapat diperkirakan bahwa untuk memperoleh 1Kg kristal garam dibutuhkan bahan baku air laut sebanyak kurang lebih 28,5 liter air laut.
Pola pembuatan garam sebagaimana cara diatas yakni cara penguapan air laut yang dialirkan pada petak petak tanah akan menghasilkan garam kristal kasar yang sering disebut dengan garam krosok, atau grosok, warna putih kecoklatan atau kekuningan. warna ini adalah debu debu tanah yang turut tercampur pada kristal garam. Tentu saja cara ini akan menghasilkan kualitas garam yang bercampur tanah. Sehingga masih harus dibersihkan jika digunakan sebagai garam olahan berbentuk garam meja. Cara membersihkannya adalah dengan di cuci menggunakan air larutan garam. Namun cara ini tidak sepenuhnya sempurna bersih putih. Namun setidak tidaknya telah berkurang secara signifikan unsur unsur kotoran yang berasal dari tanah media evaporasi.